Pages

Selasa, 08 Januari 2013

IP tables


Iptables adalah salah satu tools firewall default pada system operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap lalulintas data.

Firewall IPTables packet filtering memiliki tiga aturan (policy), yaitu:

- INPUT

Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita bisa mengelolakomputer mana saja yang bisa mengakses firewall. misal: hanya komputer IP 192.168.1.100 yang bisa SSHke firewall dan yang lain tidak boleh.

- OUTPUT

Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya output tidak diset,karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.

- FORWARD

Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun sebaliknya. Policy forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP Selain aturan (policy) firewall iptables juga mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukkan koneksi di iptables diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:

a. ACCEPT

Akses diterima dan diizinkan melewati firewall

b. REJECT

Akses ditolak, koneksi dari komputer klien yang melewati firewall langsung terputus, biasanya terdapatpesan “Connection Refused”. Target Reject tidak menghabiskan bandwidth internet karena akses langsung ditolak, hal ini berbeda dengan DROP.

c.DROP

Akses diterima tetapi paket data langsung dibuang oleh kernel, sehingga pengguna tidak mengetahui kalau koneksinya dibatasi oleh firewall, pengguna melihat seakan – akan server yang dihubungi mengalami permasalahan teknis. Pada koneksi internet yang sibuk dengan trafik tinggi Target Drop sebaiknya jangan digunakan.

Perintah umum iptables : 

$iptables [-t table] command [match] [target/jump] 

Berikut beberapa option dasar yang cukup sering dalam mengkonfigurasi iptables : 

-A 
Tambahan aturan ini ke rantai aturan yang ada. Rantai atau chain yang valid adalah INPUT, FORWARD, dan OUTPUT. Biasanya lebih banyak menggunakan rantai INPUT yang berdampak pada paket data yang masuk 

-L 
Memperlihatkan daftar aturan yang telah dipasang di iptables. 

-m state 
Menjelaskan daftar dari kondisi / state bagi aturan untuk di bandingkan. Beberapa state yang valid, adalah : 

NEW => sambungan baru dan belum pernah terlihat sebelumnya 

RELATED => sambungan baru, tapi berhubungan dengan sambungan lain telah diizinkan. 

ESTABLISHED => sambungan yang telah terjadi. 

INVALID => lalu lintas paket data yang karena berbagai alasan tidak bisa di identifikasi 


-m limit 
Dibutuhkan oleh aturan jika ingin melakukan pembandingan dan pencocokan dalam waktu / jumlah tertentu. Mengizinkan penggunaan option –limit. Berguna untuk membatasi aturan logging. 

--limit 
Kecepatan maksimum pencocokan, diberikan dalam bentuk angka yang diikuti oelh ”/seconf”,”/minute”,”/hour”, atau ”/day” tergantung seberapa sering kita ingin melakukan pencocokan aturan. Jika option ini tidak digunakan maka secara defaultnya adalah ”3/hour” .

-p 
Protokol yang digunakan untuk sambungan. 

--dport 
Port tujuan yang digunakan oleh aturan iptables. Bisa berupa satu port, bisa juga satu batasan jangkauan ditulis sebagai start:end, yang akan mencocokan semua port start sampai end .

-j 
Jump ke target yang spesifik.

Perintah dasar Iptables : 
Untuk melihat aturan yang sudah ada di iptables : 

$iptables -L

-----------------------------------------------------------------------------------------------






 Politeknik Negeri Sriwijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar